Rabu, 21 Desember 2011

UCSF Medical Center Opens Robotic Pharmacy to Improve Patient Saf

UCSF Medical Center Opens Robotic Pharmacy to Improve Patient Saf

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=oumlYbwfAsI]

Fakta Thibbun Nabawi: Habbatus Sauda, Madu, dan Minyak Zaitun

Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.

1. Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz

Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab,“Kematian”. Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal. Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’:

  1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.

  2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.

  3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.

  4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.

  5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah.

  6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.


Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.

2. Madu atau ‘Asl

“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)

Beberapa hasil penelitian tentang madu:

a. Bakteri tidak mampu melawan madu

Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti)

b. Madu kaya kandungan antioksidan

Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress)

c. Madu dan kesehatan mulut

Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.

d. Madu dan kulit kepala

Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.

e. Madu dan pengobatan kencing manis

Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.

f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung

Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan.

g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.

Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya.

3. Minyak Zaitun

“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Fungsi minyak zaitun:

  1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.

  2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.

  3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.

  4. Mengurangi serangan kanker.

  5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.

  6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.

  7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.

  8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)

  9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.

  10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.

  11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.


Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya:“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.

Pharmacology: Oral Meds Absorption

Pharmacology: Oral Meds Absorption

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=xiuWdJYyIKs&w=420&h=315]

Traditional Chinese Medicine : Herbal Prescription

Traditional Chinese Medicine : Herbal Prescription

[youtube http://www.youtube.com/watch?v=LBtfHKbZI5Q]

Apakah obat herbal aman?

“Jadikanlah makananmu sebagai obatmu dan obatmu sebagai makananmu,” begitu petuah bijak dari Bapak Kedokteran, Hipocrates pada 500 tahun sebelum masehi. Petuah Hipocrates tersebut, tampaknya tetap relevan jika diterapkan seumur hidup. Saat ini, petuah tersebut juga benar-benar disadari manusia. Buktinya, tidak sedikit ramuan obat herbal dimanfaatkan dalam bentuk makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlemah sel kanker.
Beberapa jenis tanaman obat memunyai peran tersendiri dalam penyembuhan kanker. Peran tersebut antara lain sebagai sitostatika, imunomodulator, antineoplastik, anti-inflamasi, hepatoprotektor, dan analgesik. Saat ini, beberapa tanaman telah diformulasikan menjadi obat paten sebagai obat kanker. Misalnya sambiloto, buah pala, bidara upas, dan bidara laut telah diformulasikan menjadi obat kanker Karsinom-1 untuk mengobati kanker, terutama kanker yang telah mengalami metastasis.

Penggunaan obat herbal untuk mengobati kanker diaplikasikan pada hal-hal sebagai berikut.

1. Kanker yang terdiagnosis sejak dini.
2. Kanker yang telah mendapatkan pembedahan.
3. Diberikan sebagai pendukung radioterapi.
4. Diberikan bersamaan dengan kemoterapi untuk mendapatkan efek aditif dan potensial, serta sebagaiadjuvan (penawar) untuk mengurangi efek samping obat.
5. Sebagi kemopreventif bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker.

a. Pendekatan Terapi Herbal untuk Pengobatan Kanker
Penggunaan obat herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tanaman tersebut. Pendekatan dalam pengobatan kanker dengan bahan baku tanaman obat sebagai berikut.

1. Konsep bahwa kanker bersifat reversible (bisa normal kembali). Sel kanker yang bersifat reversibledidasari oleh hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa sel kanker dapat berubah menjadi sel normal ketika ditumbuhkan dalam medium berkadar kalium tinggi.

2. Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena karsinogen dan lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan. Jika karsinogen dan lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker akan terhambat.

3. Konsep penuaan sel kanker. Seperti sel lain, sel kanker akan mengalami penuaan dan akhirnya mati. Jika pertumbuhannya dapat dihambat, sel kanker tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian tua dan mati.

4. Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang dengan cara menyerang sel yang ada di sekitarnya, sehingga dengan memperkuat sel sehat di sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang dapat menahan serangan sel kanker.

b. Tujuan Terapi Herbal untuk Pengobatan Kanker
Berdasarkan pendekatan-pendekatan dalam pengobatan kanker dengan obat herbal, ada tiga tujuan dalam pengobatan kanker.

1. Menciptakan lingkungan yang tidak cocok untuk pertumbuhan kanker. Lingkungan tersebut sebagai berikut.
- Lingkungan tanpa karsinogen. Diciptakan dengan cara berpantang terhadap makanan yang mengandung karsinogen, seperti penyedap masakan, bahan pengawet, bahan pewarna, bahan pengharum, dan makanan berkadar lemak tinggi. Selain itu, dilakukan dengan hidup di lingkungan yang bersih dan jauh dari radiasi.
- Lingkungan banyak oksigen. Diciptakan dengan banyak mengonsumsi makanan segar dan banyak berolahraga.
- Lingkungan dengan banyak mineral dan vitamin. Diciptakan dengan mengonsumsi makanan berkadar mineral dan vitamin tinggi, terutama vitamin yang mendukung pertumbuhan sel.

2. Menghambat pertumbuhan sel kanker, hingga tua dan mati. Menghambat pertumbuhan sel kanker dilakukan menggunakan tanaman obat yang bersifat sitostatik, antitoksik, hemostatik, imunomodulator, dan anti-inflamasi.

3. Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan akibat kanker dengan tanaman obat yang dapat digunakan sebagai terapi paliatif.

Selasa, 20 Desember 2011

Lain benua lain pula penyakitnya

Selama puluhan tahun, para pengamat kesehatan dunia difokuskan pada penyakit infeksi yang amat mudah menyebar: AIDS, TB, dan flu burung. Untuk meredamnya dikembangkan vaksin, sebagai upaya terbaik mengendalikan virus yang begitu gampang menyebabkan outbreak di seantero jagat.

Namun saat ini paradigma mulai bergeser. Karena pembunuh terbesar di planet bumi bukanlah penyakit infeksi namun penyakit kronik seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, dan paru. Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam Sidang Umum PBB tahun ini menyebutkan, empat penyakit tersebut sudah menjadi penyebab 2/3 kematian dari seluruh kematian di seluruh dunia, atau sekitar 36 juta nyawa. Di Amerika Serikat, 9 dari 10 orang meninggal karena empat penyakit tadi. Kecenderungan peningkatan prevalensi tak hanya di negara maju. Di negara miskin seperti Ethiopia, angka kejadian kanker pun mengalami peningkatan. Beberapa tahun lalu, hanya satu onkologis yang menetap di Ethiopia dan sekarang sudah bertambah jadi tiga. Dr. Bogale Solomon, adalah onkologis pertama di Ethiopia untuk 80 juta penduduk!

PBB dianggap tidak terlalu menyentuh isu-isu kesehatan. Kampanye yang mengangkat isu kesehatan tahun ini baru kedua kalinya setelah yang pertama pada tahun 2001 saat PBB mengangkat isu tentang Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria. Bagaimana sebenarnya kondisi penyebaran penyakit kronis di masing-masing benua?

Africa masih berkutat dengan penyakit infeksi, kematian ibu dan kesehatan anak. Kematian lebih sering disebabkan nutrisi yang buruk atau kurang gizi dibandingkan penyakit noncommunicable seperti diabetes, penyakit jantung, atau kanker.

Europa dan Amerika Utara. Dua benua paling maju ini harus membayar mahal kebiasaan penduduknya yang doyan makan, sedikit olahraga, dan merokok: penyakit jantung dan diabetes mendominasi. Kanker yang banyak menimpa penduduk usia lanjut—terutama payudara dan prostat—merefleksikan angka harapan hidup yang panjang di benua biru dan merah ini, akibat luasnya akses pengobatan. Di Eropa Timur dan bekas negara Soviet, kanker paru cukup dominan. Tidak heran karena Eropa adalah tempat bercokolnya perokok. Prevalensi merokok di Eropa paling tinggi di dunia, 29%.

Asia. Asia Tenggara memiliki angka obesitas paling rendah di dunia, bahkan lebih rendah dari Afrika. Tetapi di Cina, di mana hanya 6% penduduknya yang obese, 4 dari 10 memiliki tekanan darah tinggi. Angka kematian akibat penyakit pernapasan di Cina tiga kali lebih besar dibandingkan di Amerika. Di wilayah Asia lain, prevelensi penyakit yang lumayan tinggi adalah infeksi HPV, penyebab utama kanker serviks. Lain lagi di India. Pemerintah setempat tengah gencar melancarkan kampanye pencegahan diabetes dan hipertensi. Ada 51 juta penderita diabetes di India, kedua terbesar setelah Cina. Pada pria India, kanker paru mendominasi dan pada perempuan, kanker serviks.

Amerika Tengah dan Selatan. Pola prevelensi kanker di benua ini hampir mirip dengan Amerika Utara, Hanya saja kanker serviks mendominasi untuk kanker pada perempuan. Negara-negara di Amerika Selatan juga memilki masalah terhadap akses pelayanan kesehatan yang buruk. Sebagai contoh, di  Honduras, ada lebih dari 700 kasus kanker baru per tahun namun hanya ditangani 2 onkologis.

Dari gambaran tadi, PBB dihimbau memiliki tujuan dan program jelas serta dana yang besar  untuk mebuat sebuah perubahan. Resolusi saja tidak cukup, begitu kata pakar.

Perbedaan Antara IFRS Dan Farmasi Komunitas

Perbedaan antara IFRS dan apotek sangat signifikan, seperti diuraikan di bawah ini:
1. Rumah sakit adalah suatu institusi dari dan untuk komunitas, is sangat dipenganihi oleh kebutuhan, pengharapan dan permintaan anggota masyarakatnya. Oleh karena itu, ada kekuatan sosio mediko-ekonomik dan organisasi rumah sakit yang menekankan pada praktik farmasi di rumah sakit. Inilah salah satu alasan yang meyakinkan perbedaan praktik farmasi rumah sakit yang signifikan dari praktik farmasi komunitas (apotek).

2. Farmasi rumah sakit harus dianggap sebagai salah satu dari banyak bagian (departemen) pada sebuah rumah sakit yang mempunyai berbagai fungsi dasar umum.

3. Farmasi rumah sakit dewasa ini telah berkembang secara signifikan sehingga menyebabkan perlunya pendidikan dan pelatihan khusus pada tingkat pascasarjana.

4. Pengetahuan spesialisasi farmasi rumah sakit yang berguna telah berkembang melalui pustaka-pendidikan dan pelatihan.

5. Telah berkembang pula suatu korps (kesatuan) apoteker praktisi karir rumah sakit yang sangat memenuhi syarat dan telah mengadopsi suatu filosofi pelayanan profesional yang baik dan telah mengembangkan standar praktik yang tinggi.

6. Apoteker yang berpraktik dalam rumah sakit memerlukan pendidikan atau pengalaman khusus agar mampu melaksanakan praktiknya dengan keefektifan yang maksimal. Tidak seperti dalam praktik farmasi komunitas (apotek), apoteker rumah sakit wajib berfungsi dalam suatu organisasi dengan tanggungjawab tambahan, yang pada hakekatnya di luar pelayanan penderita. Tanggung jawab tambahan ini mencakup pendidikan, penelitian, dan kesehatan masyarakat.

7. Apoteker rumah sakit hares memperhatikan hubungan profesional setiap hari dengan profesional terspesialisasi tinggi dan terlatih dengan terampil. Apoteker bertemu dengan dokter spesialis pada posisi yang sama dalam pertemuan resmi PFT dan dalam kunjungan medis ke ruangan perawatan penderita yang mendiskusikan semua hal yang berkaitan dengan obat. Apoteker rumah sakit berhubungan langsung secara tetap dengan profesi keperawatan dalam praktik harian mereka, berkaitan dengan obat penderita dan pelayanan informasi yang dibutuhkan perawat.

8. Apoteker rumah sakit dalam praktik harian selalu ada kontak profesional dengan:
a. Ahli mikrobiologi, dan kitnia klinik, berkaitan dengan obat
b. Ahli fisika dan ahli radiologi, berkaitan dengan sediaan farmasi, zat diagnostik dan media kontras radioaktif
c. Ahli farmakologi klinik dan dokter peneliti, dalam hal obat investigasi, interaksi dan berbagai reaksi obat
d. Spesialis sosiologi medis, pustakawan rekaman medik, dietetik medis, rekayasa metode, dan administrasi rumah sakit, secara rutin dalam pengoperasian suatu IFRS yang modern.

9. Telah lama diakui bahwa apoteker rumah sakit memerlukan pendidikan dan pelatihan tambahan dan perlu diadakan program pelatihan residen untuk mencapai berbagai hal tersebut di atas.

10. Adanya kecenderungan ke arah spesialisasi dalam IFRS.